Perkawinan Dini, Ledakan Penduduk Dan Krisis Bumi (Bagian IX)

 Perkawinan Dini, Ledakan Penduduk Dan Krisis Bumi (Bagian IX)

Penulis : Merphin Panjaitan (Tokoh Oikumene dan Pemerhati Sosial)

Persaudaraan Segala Ciptaan.

Pada Revolusi Kesadaran Pertama, yang terjadi sejak awal kemunculan manusia sekitar 2 juta tahun lalu; manusia menyadari bahwa mereka berbeda dari ciptaan lainnya, berbeda dari hewan, tumbuhan dan yang lainnya; mampu berpikir dan membuat berbagai peralatan; mengembangkan dan menerapkan  ilmu dan teknologi dalam pembuatan alat dan pengelolaan alam; mengembangkan dan menerapkan ilmu dan teknologi dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan; mengubah “seleksi alam” menjadi “seleksi manusia”; tetapi juga mampu membuat senjata yang bisa menghancurkan manusia dan bumi.

Revolusi Kesadaran Kedua terjadi sejak puluhan tahun lalu melengkapi Revolusi Kesadaran Pertama. Manusia mulai menyadari, bahwa walaupun manusia berbeda dari hewan dan tumbuhan, manusia adalah mahluk bumi; kehidupan manusia sangat tergantung pada kelestarian hewan, tumbuhan dan ciptaan lainnya. Manusia tidak bisa hidup sendiri, baik 2 juta tahun yang lalu, kini, ataupun 2 juta tahun mendatang. Seleksi Alam yang oleh manusia kemudian diubah menjadi Seleksi Manusia,  harus diperbarui menjadi kehidupan berkecukupan segala mahluk di Bumi lestari, yang dibangun di atas dasar kesadaran baru, yaitu Persaudaraan Segala Ciptaan. Persaudaraan Segala Ciptaan adalah pengakuan manusia bahwa manusia dengan ciptaan lainnya bersaudara. Persaudaraan manusia dengan ciptaan lainnya memberi hak kepada ciptaan lainnya untuk menerima perlakuan persaudaraan dari manusia, dalam bentuk perhatian dan pemeliharaan yang layak dari saudaranya yang bernama manusia. Manusia harus mampu merasakan penderitaan hewan, tumbuhan dan ciptaan lainnya, dan berbuat sesuatu untuk menghilangkan atau mengurangi penderitaan tersebut.

Manusia harus mencegah terjadinya kerusakan dan penderitaan ciptaan lainnya; dan kalau sudah terjadi, manusia harus segera menjalankan rehabilitasi yang cukup, agar kondisinya pulih dan menjadi baik seperti semula. Pelestarian bumi harus mendapat prioritas dalam semua kegiatan manusia, baik dalam kegiatan kemasyarakatan, ataupun kegiatan kenegaraan, dan dalam kegiatan antar negara. Manusia menjalani kehidupannya di bumi, dan untuk menjamin kehidupannya itu, manusia harus memelihara bumi secara cerdas dan bertanggungjawab.

(Bersambung)

Related post