UMKM : Kecil-Kecil Cabe Rawit

 UMKM : Kecil-Kecil Cabe Rawit

Sumber foto : www.bumn.info

Berbicara tentang ekonomi nasional, pandangan mata selalu tertuju kepada industri besar semisal minyak dan gas serta perusahaan raksasa tertentu. Namun, jika ditelisik secara mendetail, ada peranan pokok dari “kecil-kecil cabe rawit” yang bernama UMKM. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ternyata adalah jantung pertumbuhan ekonomi nasional. Secara signifikan UMKM memberi dorongan langsung kepada pembangunan ekonomi nasional. Pembangunan dimaksud mencakup jumlah pelaku, serapan tenaga kerja, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Mengacu kepada data Kementerian Koperasi dan UMKM menyebutkan, pelaku usaha dan ekonomi nasional  di sektor UMKM mencapai  64,1 juta setara  99%  dari total nasional dengan daya serap tenaga kerja mencapai 116 juta orang. Jumlah ini semakin meningkat seiring dengan terjadinya krisis ekonomi global utamanya karena Pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sektor usaha makro. Indonesia seolah tidak memiliki pilihan selain menggerakkan UMKM dalam meningkatkan perekonomian nasional dengan kontribusi PDB sebesar 61,07 persen. Krisis multidimensi akibat pandemi justru menaikkan target UMKM menjadi 62,36 persen di tahun ini serta 65 persen di 3 tahun ke depan.

Maka ini menjadi potensi besar bagi masyarakat menengah ke bawah untuk beralih ke sektor UMKM demi peningkatan kesejahteraan hidup di tengah berbagai terpaan kesulitan yang ada. Potensi ini terbuka bagi pelaku usaha mandiri, baik perorangan atau kelompok dengan memaksimalkan aset Rp 50 juta ke bawah dan omzet Rp 300 juta ke bawah per tahun.

Bidang usaha UMKM di Indonesia bergerak di dua bagian besar yakni kelompok pertanian dan non-pertanian. Artinya produk-produk UMKM siap distribusi bersumber dari hasil-hasil pertanian dan yang bukan pertanian dengan sistim perdagangan besar dan eceran. Potensi gerak UMKM bisa juga dalam bidang usaha penyedia makanan dan minuman seperti restoran, rumah makan, jasa boga (katering), pusat penjualan makanan (food court), kafe, dan lain sebagainya. Potensi UMKM juga bergerak di bidang industri pengolahan dan manufaktur.

Potensi keberhasilan UMKM semakin ditunjang oleh tranformasi teknologi masa kini. Munculnya marketplace berbasis digital dan daring semakin mempermudah pelaku usaha untuk memasarkan produk usaha. Tentu ini juga memperluas sektor usaha penunjang, semisal jasa pengantaran atau kurir dan jasa teknologi yang relevan.

Maka, jangan pernah menyerah untuk mengembangkan diri. Beralihlah ke UMKM. Kecil-kecil cabe rawit, meski usaha kecil tapi dampaknya sungguh besar dan potensial.

Frengki Napitupulu

Related post