HKBP Jatiwaringin Salurkan 2 Ton Beras ke 54 Keluarga Penerima Manfaat Lumbung Beras

 HKBP Jatiwaringin Salurkan 2 Ton Beras ke 54 Keluarga Penerima Manfaat Lumbung Beras

HKBP Jatiwaringin Salurkan 2 Ton Beras ke 54 Keluarga Penerima Manfaat Lumbung Beras

Pada Hari Minggu (10/3/2024), HKBP Jatiwaringin Jakarta Timur menggelar program pemberian beras kepada warga jemaat penerima manfaat Lumbung Beras. Sejumlah 54 Keluarga (KK) dengan total 208 jiwa menerima bantuan ini dalam upaya mengatasi permasalahan kebutuhan pangan yang tengah dihadapi.

Pendeta HKBP Ressort Jatiwaringin, Pdt. Adven Leonard Nababan, menyebutkan Gereja HKBP Jatiwaringin, dalam semangat pelayanannya, telah memposisikan diri di garis terdepan dalam mempersiapkan warganya menghadapi berbagai kondisi krisis, termasuk krisis pangan, ekologi, dan energi. Kesadaran akan dampak langsung terhadap ekonomi jemaat menjadi pemicu utama bagi gereja ini untuk bertindak.

Lumbung Beras HKBP Jatiwaringin telah berhasil mengumpulkan kurang lebih 2 ton beras

Pdt. Adven Nababan juga mengharapkan agar dalam pelayanan, gereja harus mampu menjawab pergumulan warganya dengan menyatakan Cinta Kasih Kristus. Simpati dan empati harus menjadi bagian yang terintegrasi dalam setiap tindakan.

Program sarat kasih dan manfatat ini direspon warga jemaat dengan sangat positif. Mereka turut serta dalam program ini dengan memberikan sumbangan secara spontan. Sejauh ini, Lumbung Beras HKBP Jatiwaringin telah berhasil mengumpulkan kurang lebih 2 ton beras, yang diharapkan  masih terus bertambah.

Sejumlah 54 Keluarga (KK) dengan total 208 jiwa menerima bantuan ini

Semua beras yang terkumpul ini akan disalurkan kepada warga jemaat penerima manfaat Lumbung Beras sesuai dengan rekomendasi dari parhalado wijk. Sumber pengadaan beras berasal dari sumbangan warga jemaat dengan perhitungan sebesar Rp 15.000 per kilogram, sumbangan dari dinas sosial melalui kerjasama, serta dari anggaran huria.

Melalui kegiatan ini, HKBP Jatiwaringin proaktif  dalam menghadirkan kebaikan Allah kepada warga dan masyarakat luas. Langkah ini menjadi contoh konkret bagaimana gereja dapat berperan dalam menanggulangi tantangan sosial yang dihadapi oleh jemaatnya.

Related post