Pacta Sunt Servanda

 Pacta Sunt Servanda

*Pdt. Dr. Marudut P. Silitonga, STh, SH, MH. (Pendeta HKBP dan Pemerhati Hukum)

Melakukan suatu perjanjian merupakan kesepakatan para pihak untuk menyepakati hal-hal tertentu. Dalam perjanjian yang disepakati maka para pihak mengikat atas isi perjanjian tersebut. Salah satu asas dalam perjanjian adalah Pacta Sunt Servanda yang artinya janji harus ditepati. Hal ini merupakan kepastian hukum bagi para pihak yang melakukan perjanjian untuk menetapi atau menghargai perjanjian tersebut. Para pihak yang sepakat pada perjanjian telah membuat suatu undang-undang, dimana para pihak itu sama di hadapan hukum. Hal ini seperti tertuang pada pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata disebutkan “Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang yang berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Dengan demikian para pihak taat dan patuh kepada hukum yang mengikat mereka yaitu perjanjian.

Setiap warga gereja pernah melaksanakan perjanjian tertulis dan tidak tertulis pada saat-saat tertentu. Misalnya di gereja HKBP, pasangan yang akan menerima pemberkatan nikah  melakukan suatu perjanjian (martumpol) di hadapan Tuhan dan jemaat, yang ditanda tangani kedua belah pihak pasangan dan keluarga sebagai saksi. Kita melihat suatu kesakralan perjanjian itu terhadap pasangan yang akan menikah. Namun bila dikemudian hari ada pasangan yang mengingkari perjanjian itu dengan perceraian di pengadilan, maka dia tidak menepati perjanjian sakral tersebut. Dan orang yang menghayati kesakralan suatu perjanjian itu, maka dia tidak akan mengingkari perjanjian itu.

Di Alkitab Tuhan membuat perjanjian kepada manusia dan seisi bumi, “bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yag akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi” (Kej. 9:11). Dan tanda dari perjanjian tersebut “BusurKu, Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi (Kej. 9:13). Tuhan menepati janjiNya hingga saat ini tidak memusnahkan bumi lagi dengan air bah.

Bila Tuhan mau menepati perjanjianNya kepada kita, demikian juga kita harus menepati setiap janji kita kepada Tuhan. 

Stella Pardede

Related post