Omicron, Varian Baru COVID “Diwaspadai” Berasal dari Afrika Selatan

 Omicron, Varian Baru COVID “Diwaspadai” Berasal dari Afrika Selatan

Afrika Selatan Masuk Kategori Kasus Tertinggi Covid

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis klasifikasi varian Virus Corona baru sebagai “yang diwaspadai” yang diberi nama Omicron.

“Varian ini memiliki potensi besar mutasi dengan peningkatan risiko infeksi ulang”, kata WHO sebagaimana dilansir newkairos.co dari BBC (27/11/2021).

Klasifikasi ini muncul dari laporan yang diterima WHO dari Afrika Selatan pada 24 November, yang kemudian diinvestigasi dan  diidentifikasi terdapat juga  di Botswana, Belgia, Hong Kong dan Israel.

Berdasarkan temuan itu, sejumlah negara kini telah memutuskan untuk melarang atau membatasi perjalanan ke dan dari Afrika bagian Selatan.

Wisatawan dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, dan Eswatini tidak akan dapat memasuki Inggris Raya kecuali mereka adalah warga negara Inggris atau Irlandia, atau yang tercatat sebagai penduduk Inggris

Para pejabat berwenang Amerika Serikat juga mengatakan bahwa penerbangan dari Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambik dan Malawi akan diblokir.

Sementara itu, negara-negara Uni Eropa dan Swiss juga telah menghentikan sementara penerbangan ke dan dari beberapa negara Afrika bagian Selatan.

Beberapa negara di Asia juga melakukan tindakan yang sama. Jepang telah mengumumkan bahwa mulai Sabtu ini, pelancong dari sebagian besar Afrika Selatan perlu dikarantina selama 10 hari dan mengambil total empat tes selama waktu itu.

India telah memerintahkan penyaringan dan pengujian yang lebih ketat untuk pelancong yang datang dari Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong

Iran akan melarang pelancong dari enam negara Afrika selatan, termasuk Afrika Selatan. Warga Iran yang tiba dari wilayah tersebut akan dirawat setelah dites negatif dua kali, kata TV pemerintah

Brasil juga mengatakan membatasi perjalanan ke wilayah tersebut dari enam negara di Afrika

Meski demikian, pemerintah Afrika Selatan melayangkan protes atas sikap beberapa negara itu.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla mengatakan kepada wartawan bahwa larangan penerbangan itu tidak dapat dibenarkan dan terlalu reaktif.

“Reaksi beberapa negara, dalam hal memberlakukan larangan perjalanan, dan tindakan semacam itu, sepenuhnya bertentangan dengan norma dan standar yang dipandu oleh Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Joe Phaahla.

Senada dengan itu, Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan bahwa pembatasan perjalanan di negaranya terlalu dini.

“Untuk saat ini, peristiwa ini masih setara badai dalam cangkir teh,” timpal Angelique Coetzee.

Lepas dari pro kontra tentang larangan penerbangan dari dan ke Afsel, WHO mengatakan bahwa tidak jarang virus berubah, atau bermutasi, dari waktu ke waktu. Varian virus menjadi varian yang mengkhawatirkan ketika mutasi memengaruhi beberapa hal pokok menyangkut penularan, virulensi, atau efektivitas vaksin.

WHO mengatakan bahwa virus yang diberi kode nama B11529 ini teridentifikasi telah menjangkiti hampir semua provinsi yang ada di Afrika Selatan.

Meskipun demikikan, WHO juga memperkuat argumentasi dengan vaksinasi menyeluruh. Hal ini untuk menekan tingkat penularan dan kemampuan tubuh untuk tidak terdampak infeksi.

Stella Pardede

Related post