Australia, Meski Mereda Tetap Lockdown

 Australia, Meski Mereda Tetap Lockdown

Sydney Opera House, Australia (Sumber: Reuters)

12 Minggu sudah berlalu ketika Australia melakukan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Penyebaran Varian Delta yang begitu cepat membuat hampir setengah dari 25 juta populasi di Australia menjalani lockdown.

Kabar baik kemudian datang. Dua minggu terakhir, kasus terinfeksi sudah menunjukkan pelambatan.

Negara bagian South Wales melaporkan 1.127 kasus baru pada Selasa (14/9/2021), turun dari angka 1.257 pada 1 hari sebelumnya.

Meski demikian, Pemerintah Australia belum menghentikan lockdown. “Masih terlalu dini untuk memutuskan mengakhiri lockdown, sampai kita bisa melihat tren penurunan kasus secara signifikan. Kita akan tetap melihat perkembangan yang terjadi sepanjang sisa minggu ini”, ucap Jeremy McAnulty, Direktur Kesehatan Masyarakat dari Negara Bagian New South Wales kepada Reuters (15/9/2021)

Untuk mengantisipasi penyebaran kasus, Pemerintah Australia berusaha secepat mungkin melakukan vaksinasi kepada warganya.

Saat ini, baru sekitar 42% dari populasi orang dewasa Australia yang sudah menerima vaksin lengkap. Pemerintah masih berjuang untuk mencapai pemberian vaksin hingga ke 70% warganya.

Meski dalam situasi lockdown, Gubernur Bank of Australia, Philip Lowe dengan yakin mengatakan bahwa  aktivitas  perekonomian di Australia akan pulih dengan cepat setelah lockdown berakhir.

“Kami perkirakan ekonomi akan tumbuh pada kuartal Desember dan pemulihan berlanjut hingga 2022”, ungkap Lowe.

Australia tergolong negara yang berhasil meredam pandemi COVID-19. Namun masuknya Varian Delta akhirnya membobol pertahanan negara itu sehingga Lockdown masih pilihan utama dalam menyelesaikannya.

Badia Hutagalung

Related post