Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Berhasil Dibuat Dosen IPB

 Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Berhasil Dibuat Dosen IPB

Aplikasi Madsaz penerjemah tangisan bayi yang diciptakan dosen vokasi IPB University

Kini aplikasi penerjemah tangisan bayi hadir untuk memudahkan para orang tua. Dibuat oleh Dosen Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB), Medhanita Dewi Renati, aplikasi itu dinamai Madsaz.

Manfaat dari aplikasi ini alhamdulillah sudah banyak membantu ibu-ibu, utamanya yang baru punya anak untuk menerjemahkan tangisan bayinya,” kata Medhanita, sebagimana dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut dirinya mengklaim aplikasi itu memiliki akurasi tinggi.

Bahkan akurasinya disebut mencapai 94 persen.

Aplikasi besutannya efektif digunakan pada bayi berusia 0 hingga tiga bulan. Pada bayi di atas usia tersebut, aplikasi ini tetap masih bisa digunakan, hanya saja tingkat akurasinya tidak setinggi pada bayi di rentang usai tersebut,” tutur Medhanita.

Temuan peneliti ini juga bisa mendeteksi lima jenis tangisan bayi, seperti tangisan karena lapar, bersendawa, kembung atau ada gas, mengantuk, dan saat bayi merasa kurang nyaman.

Medhanita mengaku ide awal pembuatan aplikasi muncul pada 2011. Kala itu dia tengah mengandung dan sedang mengikuti seminar tumbuh kembang anak.

Saya dapat  informasi bahwa bayi itu memiliki bahasa yang dapat dimaknai atau diartikan oleh orang dewasa dan saat itu memang belum ada software yang berbasis Android untuk menerjemahkan tangisan bayi,” katanya.

Selang dua tahun setelahnya, dia mulai mengembangkan aplikasi dalam bentuk desktop. Setelah melewati beberapa tahap penyempurnaan, akhirnya aplikasi berbasis Android ini sudah bisa diunduh via Playstore.

Aplikasi ini tersedia dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia. Aplikasi ini juga bersifat universal bisa digunakan oleh semua bayi,” kata Medhanita.

Untuk menggunakannya, irang tua tinggal merekam suara tangisan bayi. Kemudian tangisan akan diterjemahkan untuk dijadikan rujukan keputusan tindakan yang harus diambil orang tua.

Misalnya ternyata nangisnya karena tidak nyaman, mungkin bisa dicek apakah popoknya sudah basah, misalnya,” ujarnya.

Related post