Perkawinan Dini, Ledakan Penduduk Dan Krisis Bumi (Bagian II)

 Perkawinan Dini, Ledakan Penduduk Dan Krisis Bumi (Bagian II)

Penulis : Merphin Panjaitan (Tokoh Oikumene dan Pemerhati Sosial)

Perkawinan Dini Mengakibatkan Ledakan Penduduk.

Dalam tulisan ini, yang saya maksud perkawinan dini adalah perkawinan pertama perempuan pada usia 24 tahun ke bawah; sebagai perbandingan, di banyak negara maju, perkawinan  pertama perempuan sebagian besar pada usia 25 tahun ke atas; dan umumnya angka pertumbuhan penduduk rendah, dan bahkan ada yang angka pertumbuhannya di sekitar 0 % per tahun. Saya melihat, perkawinan dini di Indonesia adalah hasil rekayasa sosial; masih memelihara tradisi lama, menomor-duakan perempuan dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Masyarakat sering mengkondisikan perempuan menjadi sekedar orang rumahan.

Data BPS: Pada tahun 2013, usia perempuan melangsungkan perkawinan pertama kalinya: Usia 10-15: 11,00 %; Usia 16-18 : 32,19 %; Usia 19-24 : 43,95 %; Usia 25 +   : 12,86 %. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2020: Usia perempuan melangsungkan perkawinan pertama kalinya: 10 – 15 tahun: 8, 19 %. 16 – 18 tahun:  26, 55 %. 19 – 24 tahun: 48, 59 %.  25 tahun ke atas:  16, 67 %.  Data di atas memperlihatkan, usia perkawinan pertama perempuan Indonesia terlalu banyak pada usia dini. Pada tahun 2013,  12, 86 % kawin pada usia 25 tahun ke atas, dan pada tahun 2020 hanya meningkat sedikit, menjadi 16, 67 %;  dan selebihnya kawin pada usia 24 tahun ke bawah. Akibatnya, di Indonesia terjadi ledakan penduduk, pada tahun 1930 penduduk Indonesia sekitar 60 juta, 1960: 87,79 juta, 1970: 114,8 juta, 1980: 147,5 juta, 1990: 181,4 juta, 2000: 211,5 juta, 2010:  242,5 juta, dan pada 2020:  270 juta.

Dua juta tahun lalu, diperkirakan penduduk bumi kurang dari 1 juta; awal Revolusi Pertanian, 12000 tahun lalu, diperkirakan tidak lebih dari 10 juta. Pada awal Masehi penduduk Bumi diperkirakan sekitar 250 juta jiwa, dan pada tahun 1830: 1 M. Selanjutnya penduduk dunia bertumbuh dengan cepat, pada tahun 1930: 2 M, 1960: 3 M, 1975: 4 M, 1986: 5 M, 1990: 5,3 M, 2000: 6,1 M, 2010: 6,9 M, 2015: 7,3 M, 2019: 7,7 M. Pertumbuhan penduduk bumi pada awalnya lambat, tetapi, kerja keras dan kreatifitas manusia membuat berbagai macam alat untuk memudahkan kehidupannya; dan terjadilah Revolusi Politik, Revolusi Ilmiah dan Revolusi Industri. Industri menghasilkan obat dan alat kesehatan, dengan kuantitas dan kualitas yang semakin baik; bersamaan dengan itu, para peneliti meningkatkan ilmu kedokteran. Derajat kesehatan masyarakat meningkat, angka kematian menurun, usia harapan hidup semakin panjang. Banyak bangsa-bangsa di Asia, Afrika dan Amerika Latin ikut menikmati kemajuan Barat; ikut pesta kemajuan manusia, tetapi tidak melihat bahaya dibalik sukses besar ini; mereka tetap saja menjalankan perkawinan dini. (Bersambung)

Related post