Mendengar dan Memperhatikan suara Tuhan

 Mendengar dan Memperhatikan suara Tuhan

Pdt. Mangara Pakpahan

Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus. Mikha 1:2a

  1. Suatu fakta yang menegaskan bahwa Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut, supaya kita dua kali lebih banyak mendengar dan memperhatikan dengan seksama daripada berbicara. Akan tetapi realitanya kita justru lebih banyak berbicara daripada mendengar maupun memperhatikan.
  2. Sebenarnya ada banyak penjelasan dalam Alkitab yang memberitahu kita bahwa Tuhan ingin berbicara kepada kita dan jika kita menyiapkan hati dengan berdiam diri, datang kepada-Nya dengan iman dan pengharapan, kita akan mampu mendengarkan suara-Nya yang tenang dan lembut, seperti yang didengar oleh Elia di atas gunung Horeb (1 Raj. 19:12).
  3. Terkait dengan hal ini Nabi Yesaya pernah berpesan pada umat: “Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku!” (Yes. 28:23). Demian pun Tuhan Yesus memperkatakan: “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya” (Yoh.15:7).
  4. Dalam nas ini, nabi Mikha berdasarkan perintah Tuhan menyampaikan murka Allah atas umat. Murka Allah sudah mencapai puncak-Nya dan tidak terbendung lagi. Itu sebabnya Tuhan menyatakan diri-Nya melalui peristiwa dahsyat, seperti gempa bumi dan gunung berapi (Mikha 1:3b-4). Seluruh ciptaan harus merasakan murka-Nya.
  5. Pertanyaan yang muncul: Apa yang membuat murka Allah terjadi? Tentu disebabkan oleh karena umat yang kurang bahkan tidak mau mendengar dan memperhatikan ketetapan Tuhan, sehingga membuat dosa mereka kian bertambah. Ketika umat diadili, bukannya mengakui dosa, malahan mereka menantang agar dosa mereka ditunjukkan. Umat mengajukan gugatan banding tentang dosa Israel dan Yehuda (Mikha 1:5), karena merasa Tuhan tidak sepatutnya memurkai mereka. Oleh karena itulah Tuhan menghancurkan Samaria, kotanya dan berhalanya (Mikha 1:6,7). Inilah dampak dari kurangnya bahkan ketidakmauan untuk mendengar dan memperhatikan suara Tuhan.
  6. Murka Tuhan dapat menimpa siapa pun, tak terkecuali sobat Kairos dan saya, sebagai umat yang dikasihi Tuhan. Kita tidak perlu mencari pembenaran diri di hadapan-Nya Ketika diperingatkan Tuhan, kita sepatutnya mendengar dan memperhatikan segala ketetapan-Nya, serta bersyukur atas kepedulian Tuhan dalam hidup kita. Karena peringatan dan penghukuman dari Tuhan adalah cara Tuhan mendisiplinkan hidup kita agar senantiasa terjaga taat, kudus dan benar di hadapan-Nya.
  7. Ketika kita sudah mendengar suara Tuhan, bagian terpenting yang harus kita lakukan adalah yakin dan percaya serta metaatinya. Dengan meniru ketaatan Kristus, bahkan sampai rela mati di kayu salib hanya demi menebus dosa kita semua, maka mari kita pun mensyukuri-Nya dengan cara: membuka diri, membuka telinga, mata dan hati, untuk selalu diisi oleh Firman Tuhan yang sempurna dan sejati memberkati.
  8. Selamat beraktifitas Sobat Kairos, mari terus terapkan protocol kesehatan 3M demi memutus mata rantai penyebaran virus corona: selalu Mengenakan masker, rajin Mencuci tangan dan tetap Menjaga jarak. Bagi sobat kairos yang belum menerima vaksin 1 dan 2, segeralah memperolehnya dengan pihak pemerintah selaku penyelenggara. Tuhan Yesus memberkati segenap kita. Amin.

Lindon Silalahi

Related post