Kuliner Khas Batak Toba

 Kuliner Khas Batak Toba

Nusantara tercinta selalu berlimpah jenis dan menu makanan. Makanan bukan hanya tentang kebutuhan “perut” saja. Ternyata makanan juga merupakan cerminan identitas dan ciri khas yang menjadi daya tarik bagi siapapun yang hidup dan bersentuhan dengannya. Masyarakat Etnis Batak Toba selalu identik dengan makanan. Semua ritual dan tradisi hampir selalu menyuguhkan makanan. Namun, lepas dari ritual dan tradisi, Batak Toba juga memiliki makanan khas yang bisa menjadi target perburuan para pecinta kuliner.

Redaksi newkairos.co akan menampilkan beberapa kuliner khas Batak Toba yang mudah ditemui di seluruh penjuru dan bahkan bisa dimasak sendiri di rumah masing-masing.

  1. Sangsang

Kuliner ini seolah menjadi hidangan sejuta umat bagi pecinta kuliner Toba. Berbahan dasar utama daging babi dan sebagian daging anjing yang dipotong kecil-kecil, dibalur dengan darah (gota/bontar) yang dimasak dengan beraneka ragam bumbu dan rempah, semisal andaliman. Bagi sebagian orang, saksang bisa tidak menggunakan gota/bontar berkaitan dengan keyakinan tertentu. Makanan ini mudah ditemui di rumah makan Batak Toba alias Lapo dan tentu juga mudah dimasak sendiri.

  1. Tanggotanggo

Makanan ini adalah sejenis saksang dengan ukuran potongan daging yang lebih besar. Biasanya cukup 1 potong untuk satu orang. Bumbu dan cara masaknya persis sama dengan saksang, hanya saja untuk sebagian orang dimasak dengan cara arsik dan diberi tambahan potongan rebung dan mobe.

  1. Naniura

Ada lirik lagu yang mengatakan “masak so pola nilompa” artinya matang tanpa dimasak. Lirik itu ditujukan pada masakan naniura. Selayaknya Sushi di Jepang, Naniura tidak melewati proses masak-memasak. Menggunakan bahan utama  ikan mas, ikan nila atau mujair, kuliner ini hanya melalui proses pengasaman dengan ramuan jeruk nipis (asom) kacang, dan rempah-rempah lainnya. Namun yang pasti, rasa makanan ini sungguh unik namun melekat nikmat di lidah.

  1. Manuk Napinadar

Makanan ini adalah perpaduan kuat daging ayam kampung bakar, andaliman bercampur darah ayam dengan proses kematangan yang tepat rasa. Keunikan makanan ini terletak pada rasa pedas yang menonjol namun membuat lidah ketagihan dan tidak pernah merasa bosan.

  1. Natinombur

Natinombur adalah makanan yang berbahan utama ikan nila dan mujair, dan sebagian menggunakan ikan mas ukuran kecil. Karakter makanan ini hampir mirip dengan manuk napinadar, yakni ikan bakar yang dibaluri bumbu dengan tekstur rempah dan rasa pedas yang dominan. Biasanya makanan ini ditemukan di wilayah Samosir.

  1. Ikan Mas Arsik

Kuliner ini merupakan salah satu olahan makanan dengan perpaduan bumbu yang beraneka ragam. Kata arsik sendiri merupakan penjelasan tentang air yang dipanasi hingga hampir mengering. Ikan mas dan bumbu yang beragam itu dimasak di air yang mendidih hingga bumbu menyatu dengan ikan. Rasanya sungguh nikmat dan membuat lidah seolah bergoyang.

  1. Dali ni Horbo

Di beberapa tempat di Toba, makanan ini disebut bagot ni horbo atau susu ni horbo. Sebutan ini logis, karena makanan ini terbuat dari olahan susu kerbau. Menggunakan ramuan sederhana semisal daun pepaya dan garam. Dali horbo hanya direbus selayaknya  proses pembuatan tahu atau tofu. Makanan ini memiliki kelembutan dan rasa yang enak serta unik dan bisa disajikan dengan kuah atau dengan olahan yang bervariasi.

  1. Lampet/Lappet

Lampet atau lappet adalah makanan dengan olahan beras atau ketan dicampur dengan kelapa dan gula, bisa gula pasir atau gula aren. Makanan ini dibungkus berbentuk limas dengan daun pisang kemudian dikukus hingga matang. Makanan ini bisa dinikmati sembari minum teh atau kopi. Di sebagian tempat lampet atau lappet diolah dengan cara dan bentuk berbeda dengan seperti ombusombus, pohulpohul serta dolungdolung.

  1. Mie Gomak

Kuliner ini sering disebut spaghetti Toba karena tekstur dan penyajian yang mirip. Makanan ini menggunakan bahan dasar mi lidi dan dimasak berkuah dan digoreng. Santan yang tidak terlalu kental menjadi ciri khas makanan ini. Untuk menambah cita rasa, bisa ditambahkan daging atau telur sebagai penyempurna rasa.

Frengki Napitupulu

Related post