Jelang Ramadhan, Tanah Abang Ramai, Pedagang Ketakutan!

 Jelang Ramadhan, Tanah Abang Ramai, Pedagang Ketakutan!

Ramadhan Sebentar Lagi, Warga Berjubel di Pasar Tanah Abang

Menjelang bulan Ramadhan, Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat mulai dipadati warga. Pasar Tanah Abang yang merupakan Pusat Grosir Tekstil terbesar di Asia Tenggara mulai dipadati warga untuk berburu busana muslim.

Para pengunjung yang datang ke Tanah Abang ada yang membeli untuk kemudian dijual kembali, namun ada juga yang membeli secara eceran untuk dipakai sendiri.

Kenaikan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mencapai 27 persen. “Kenaikan jumlah pengunjung ini akan terus berlanjut hingga beberapa pekan ke depan”, ujar Abdullah.

Lonjakan pembeli yang berbelanja ke Pasar Tanah Abang memang meningkatkan penjualan para pedagang. Namun di satu sisi, lonjakan pengunjung membuat pedagang ketakutan.

Salah seorang pedagang gamis menyatakan ketakutannya atas lonjakan pengunjung Pasar Tanah Abang. “Saya bukan takut covidnya, tapi saya takut angka kenaikan kasus jadi tinggi”, ujar Firdaus sebagaimana dikutip dari Antara (31/3/2022).

“Jika kasus naik, pemerintah memberlakukan PPKM lagi, Pasar Tanah Abang bisa saja ditutup lagi”, ujar Firdaus.

Jelang Ramadhan, situasi di Pasar Tanah Abang terpantau ramai dan dipadati para pengunjung. Warga yang datang berbelanja bukan hanya dari Jakarta saja, tetapi juga datang dari luar kota. Sebagian warga masih tetap menggunakan masker saat berbelanja, namun sebagian besar pedagang dan pembeli tidak memakai masker saat melakukan transaksi.

Pedagang di Pasar Tanah Abang berharap tidak terjadi kenaikan kasus lagi, sehingga kejadian seperti di awal covid dua tahun sebelumnya tidak terulang kembali.

“Yang kita takutkan ya itu, kalau ditutup kaya tahun lalu ya kita mau makan apa?”, ujar Firdaus.

Oleh sebab itu, ia berharap agar pengunjung maupun pedagang yang berada di Pasar Tanah Abang tetap menggunakan masker serta menjaga protokol kesehatan.

(Penulis : Pdt. Badia Hutagalung)

Related post