HKBP Perumnas Tangerang Gelar Pembinaan Parhalado Partohonan. Pdt. Frengki Napitupulu Pembicara Utama

 HKBP Perumnas Tangerang Gelar Pembinaan Parhalado Partohonan. Pdt. Frengki Napitupulu Pembicara Utama

Pdt. Dr. Frengki Napitupulu (kiri), Pdt. Manuasa Sidabutar (kanan)

HKBP Ressort Perumnas Tangerang menggelar pembinaan dan pembekalan bagi parhalado partohonan, utamanya bagi sintua dan calon sintua.

Pembinaan dan pembekalan dilaksanakan selama 2 hari, Jumat-Sabtu, 28-29 Oktober 2022 bertempat di Nuansa Bali Anyer Banten.

Pembinaan bagi parhalado, utamanya sintua dan calon sintua diawali dengan ibadah dilayani dalam ibadah serta diikuti dengan Perjamuan kudus. Ibadah dan Perjamuan Kudus dilayani Pendeta HKBP Ressort Perumnas Tangerang Pdt, Manuasa Sidabutar didampingi Pendeta Fungsional Pdt. Rio Pasaribu dan Pdt. Natalina Hutajulu.

Pembinaan Parhalado bertempat di Nusa Bali Anyer

Pembinaan dan pembekalan hari pertama diawali dengan materi perenungan akan tugas-tugas pelayanan parhalado utamanya sintua. Materi ini disampaikan Pendeta HKBP Ressort Perumnas Tangerang Pdt. Manuasa Sidabutar.

Pdt. Manuasa Sidabutar dalam pemaparannya mengajak seluruh parhalado untuk meyakini bahwa tugas-tugas pelayanan yang diterima merupakan tugas panggilan pelayanan yang diberikan Tuhan.

“Maknailah tugas pelayananmu sebagai panggilan atau panjouon dari Tuhan, sehingga kita semua melakukannya dengan tulus ikhlas dan penuh ucapan syukur,” pesan Pdt. Manuasa Sidabutar.

Pembinaan dan pembekalan bagi parhalado, sintua dan calon sintua menghadirkan pembicara utama Pdt. Dr. Frengki Napitupulu, Pemimpin Umum New Kairos TV dan newkairos.co.

Acara Pembinaan diawali dengan Ibadah

Pdt. Frengki Napitupulu dalam materinya memaparkan tentang Spiritualitas Pelayanan Berbasis Pengakuan. Penyampaian materi disampaikan pada hari kedua pembinaan, Sabtu (29/20/2022) pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.

“Ketaatan dan kesetiaan Poda Tohonan atau Uraian Pelayanan merupakan wujud implementasi spiritualitas yang berbasis pengakuan,” kata Pdt. Frengki Napitupulu.

Pengakuan akan tohonan yang diterima sesungguhnya terimplementasi melalui perilaku pelayanan yang nyata.

“Jika ada permasalahan atau penyimpangan yang terjadi, itu diakibatkan kealpaan melakukan apa yang telah diakuinya,” lanjut Pdt. Frengki.

Foto Bersama

Dikemas interaktif, berbagai pertanyaan datang dari peserta. Mayoritas peserta menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam mewujudkan spiritualitas pelayanan berbasis pengakuan.

Rangkaian pembinaan dan pembekalan yang berlangsung selama dua hari ditutup oleh Pdt. Manuasa Sidabutar di tengah ibadah yang dilayani Pdt. Natalina Hutajulu.

Related post