Hati Yang Damai

 Hati Yang Damai

Pdt. Jonny Sitorus

Selamat pagi dan selamat beraktivitas bapak, ibu dan saudara. Yang pertama yang perlu kita lakukan dalam mejalani aktivitas kita adalah menjaga hati dan menjaga diri. Hati yang dipenuhi kedamaian akan dimampukan untuk menjalani kehidupan dalam sukacita dan semangat yang menjadikan kita kuat, dan merasakan keindahan waktu yang kita jalani. Maka jagalah hatimu, biarkan damai yang berdiam disana, dan jangan ijinkan harimu menjadi kacau. Karena jika damai dihatimu terusik oleh kebencian, kemarahan, iri hati, hawa nafsu dan yang lainnya, maka hari-hari akan terasa berat dijalani, dan terasa seperti dikejar rasa takut dan gelisah. Bapak ibu dan saudara Tuhan membekali kita untuk menjalani setiap waktu sepanjang hari ini dengan FirmanNya yang mengatakan bahwa buah yang terdiri dari kebenaran, ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Yakobus menyebutkan beberapa hal yang membuat damai hilang dari didi seseorang, yakni Iri hati, egoisme atau mementingkan diri sendiiri, dusta, pilih kasih dan munafik.

Sungguh kita merindukan hati yang damai. Tapi sering sekali hati kita terusik oleh kemarahan, iri hati/ rasa cemburu dan lainnya, sehingga ketika hal itu muncul didalam hati kita maka hal itu akan mendorong kita melakukan tindakan yang jahat. Betapa hati kain tidak dapat tenang karena ia iri hati pada saudaranya Habil, dan kemudian berakhir dengan kekerasan, lalu hati kain dipenuhi rasa takut,cemas, karena iri hati membuat ia bertindak bodoh, kasar.  Iri hati menjadikan kita tidak tenang. Iri hati kepada tetangga, teman sejawat atau teman kantor, kepada sahabat dan lain lain, membuat rasa damai terusik dan menghilangkan ketenangan, hati terasa terbakar rasa cemburu dan iri.  Thomas manton mengatakan, andaikan dunia yang dihidupi lebih dari 2 milyar manusia ini dikosongkan, tapi tetap tidak akan cukup untuk menampung dua orang bersaudara yang saling iri hati. Betapa kacau dan berbahayanya kehidupan orang yang hatinya diracuni oleh iri hati.  

Maka Jagalah hati supaya tidak menyimpan dusta. Dusta menyeret hati kita kepada kebusukan. Dusta yang kita anggap kecil dan remeh, akan cepat berkembang menjadi dusta besar. Pemazmur mengatakan, “jagalah lidahmu terhadap yang jahat, dan bibirmu terhadap ucapan-ucapn yang menipu’ mzm.24:14, Tidk ada dusta yang mendatangkan kebaikan, dusta tetaplah dosa.. Dusta yang satu akan berkembang dan beranak pinak dengan dusta-dusta yang lain. Bahkan dusta dapat menjadi fitnah kejam yang sangat membahayakan Maka hidup seorang pendusta tidak akan pernah  tenang dan bahagia.

Oleh krena itu Firman Tuhan mengatakan yang dari kebenaran akan ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Hidup di dalam Kristus yang adalah kebenaran, adalah hidup yang didasari kasih, damai dan jauh dari kepalsuan kemunafikan, iri hati dan kebohongan.  Kiranya hari hari yang kita lewati dengan berbagai aktivitas hari ini penuh dengan damai dan sejahtera, serta penuh sukacita. Salam sejahtera, selamat beraktivitas. Tuhan memberkati, syalom.

Seorang ayah menasehatkan suatu kebenaran pada anaknya. Dengan emosional sang ayah menyampaikan maksud hatinya, yang kemudian dibantah anaknya dan mendebat nasehat ayahnya. Perdebatan pun terjadi, dan akhirnya berujung pada pertengkaran. Nasehat baik yang disampaikan si ayah disampaikan dengan cara yang salah, sehingga mengakibatkan konflik atau sakit hati, atau kemarahan.

Bapak ibu dan saudara, Menyampaikan sesuatu yang benar tetapi dengan cara yang salah/ tidak benar, tidak akan menghasilkan buah kebenaran suatu seturut yang kita inginkan. Menyampaikan sesuatu kebenaran haruslah dengan cara yang benar. Yakobus mengatakan, “buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai. Kala

Lindon Silalahi

Related post