ECP UEM Menggelar Misi Kemanusiaan ke Simalegi Mentawai

 ECP UEM Menggelar Misi Kemanusiaan ke Simalegi Mentawai

ECP UEM dan Peserta Pembinaan 

Sebanyak tujuh peserta dari Evangelis Contact Person (ECP) United Evangelis Mission (UEM) Indonesia menjalankan misi kemanusiaan di Simalegi, sebuah daerah terpencil yang terletak di Siberut Barat Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, 26 April hingga  1 Mei 2024. Para peserta berasal dari berbagai gereja seperti HKBP, GKI TP, GKPS, GKPI, GKJTU, GKPPD, dan GKPM, dipimpin oleh koordinator program, Vik Friska Simamora.

ECP UEM

Kegiatan dimulai pada 26 April 2024, peserta tiba di Padang dari gereja masing-masing, sebelum berangkat ke Simalegi keesokan harinya. Perjalanan memakan waktu enam jam, dengan tiga jam di kapal Mentawai Express dan tiga jam berikutnya di perahu sampan. Kedatangan mereka di Simalegi Muara disambut meriah dengan kalangan bunga dan tarian tradisional Mentawai, serta dukungan dari komunitas Muslim dan gereja setempat.

Hari Minggu, 28 April 2024, menjadi momen penting ketika ibadah di GKPM Simalegi Muara dipimpin oleh Pdt Anry Nababan dari HKBP. Usai ibadah, dilaksanakan lelang amal untuk mendukung pembangunan gereja setempat. Tak hanya itu, anak-anak sekolah minggu mengikuti  kegiatan outbond di pantai bersama anak-anak dari agama lain.

Tarian Mentawai

Pada hari Senin, 29 April 2024, dilakukan pembinaan bagi penatua dan ibu di GKPM Ressort Simalegi. Pembinaan ini mencakup berbagai topik mulai dari tata gereja hingga peran perempuan dalam gereja dan keluarga.

Selasa, 30 April 2024, seluruh peserta ECP UEM berpartisipasi dalam penanaman dan pendistribusian bibit pala. Mereka juga melanjutkan pelayanan ke GKPM Simalegi Tengah.

Esok harinya, Rabu, 1 Mei 2024, sebagian peserta melanjutkan perjalanan ke Padang, sementara yang lain melakukan peninjauan ke Muara Siberut.

Pdt Anry Nababan, perwakilan ECP UEM HKBP, kepada newkairos.co (2/5/2024) mengatakan bahwa kegiatan mendapat sambutan hangat dari jemaat GKPM Ressort Simalegi. Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di daerah tersebut, di mana banyak anak harus ditempatkan di pesantren untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak. Misi tersebut bukan hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga tentang membawa harapan dan perhatian bagi masyarakat Simalegi.

Sambutan dengan Tarian Mentawai

Related post