Tidak Ada Manusia Yang Sempurna

 Tidak Ada Manusia Yang Sempurna

Pdt. Bernard Manik (Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta)

“Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.” 2 Korintus 11: 30

Sobat Kairos, tidak ada manusia yang sempurna. Ini adalah ungkapan yang hendak mengatakan sekuat apapun manusia ia pasti memiliki kelemahan. Sehebat apapun kita, percayalah kita pasti punya celah dan punya kekurangan dalam hidup. Tidak ada manusia yang sempurna, sebab kita semua adalah debu tanah dan kelak akan kembali menjadi debu tanah. Kita adalah mahluk fana, maka tidak ada sedikitpun hal dalam diri kita yang akan bertahan selamanya.

Sobat Kairos, namun satu hal yang patut kita syukuri, ternyata meskipun kita semua bersumber dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu tanah, namun Tuhan kita berkenan memberikan rohNya kepada kita sehingga kita menjadi manusia yang hidup. Artinya dalam kelemahan kita itulah Tuhan kita menyatakan kekuatanNya. Dalam ketidaksempurnaan kita itu pulalah, Allah kita menyatakan kesempurnaan dan kemahakuasaanNya.

Inilah yang patut kita syukuri dalam hidup. Inilah yang patut menyemangati kehidupan kita. Dalam kefanaan kita inilah Allah kita menyediakan kekekalan bagi kita. Dalam Yesus Kristus kematian kita menjadi jalan menuju kehidupan yang Tuhan sediakan.

Sobat Kairos, adalah baik mengenal diri sebagai orang yang lemah. Sehingga kita tidak sombong dan angkuh serta merasa hebat dalam diri. Mengenal diri sebagai insan yang berkekurangan adalah pintu masuk kepada pengenalan akan kelimpahan Allah yang tidak terbatas.

Maka sebagaimana Paulus katakan: “Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.”, sesunggunya ini adalah ungkapan kerendahan hati sekaligus penyerahan diri kepada kuasa dan kekuatan Tuhan Allah kita.

Jikapun saat ini berbagai macam kesulitan dan penderitaan kita alami dalam hidup, itu semua adalah bagian dari perjalanan kita sebagai manusia yang lemah. Sehingga mau tidak mau, hanya dari Allah sendirilah kekuatan yang memampukan kita menjalani hidup. Sehingga dengan mantap dan penuh keyakinan kita akan mengatakan, “KehendakMulah yang jadi dalam hidupku ya Allahku”. Sebab kehendak Allah adalah kekuatan penuh dalam mengatasi segala penderitaan dan kelemahan yang kita miliki.

Maka jangan pernah berputus asa. Jangan pernah kalah terhadap nasib. Namun yakinilah, dalam kelemahan kita itulah Tuhan akan menguatkan kita dengan caraNya yang Ajaib dan luar biasa. Bahkan melampaui akal budi dan pemahaman kita,

Selamat beraktivitas Sobat Kairos. Tuhan memberkati segala kehidupan kita. Amin.

Lindon Silalahi

Related post