Sukacita Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan

 Sukacita Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan

Para pendeta yang melayani di HKBP Kebayoran Selatan bersama parhalado, panitia dan warga jemaat bersukacita dalam Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan 2025.

Minggu pagi (19/10/2025) suasana HKBP Kebayoran Selatan, Jakarta Selatan, tampak semarak. Seluruh warga jemaat, yang berasal dari empat sektor memenuhi ruang gereja. Mereka merayakan pesta gotilon sebagai bentuk ucapan syukur. Perayaan ini adalah puncaknya. Momen di mana rasa syukur atas berkat yang diterima selama setahun penuh diwujudkan dalam persembahan yang disampaikan dalam sukacita. Tema yang diusung dalam pesta gotilon bersumber dari 2 Korintus 9:8 ‘Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.’

Persiapan memasuki ibadah di ruang konsistori HKBP Kebayoran Selatan.

Tema ini membawa pesan, bahwa berkat Tuhan yang dijanjikan bagi umat-Nya bukan sekadar batasan cukup. Tuhan menyediakan berkat yang betberlimpah bagi umat-Nya, hingga dalam ucapan syukur dapat saling berbagi. Ibadah dibuka dengan hikmat, dipimpin Pendeta HKBP Resort Kebayoran Selatan, Pdt. Juniaster Hutauruk, S.Th., sebagai pengkhotbah. Bertindak sebagai liturgis, Pdt. Romauli Siahaan, S Th., dan Pdt. Rahman Susanto Pangaribuan, S.Th.

Pendeta HKBP Resort Kebayoran Selatan, Pdt. Juniaster Hutauruk, S.Th., (tengah) memimpin ibadah, bersama liturgis Pdt. Rahman Pangaribuan, S.Th., (kanan) dan Pdt. Romauli Siahaan, S.Th.

Dalam khotbahnya, Pdt. Juniaster Hutauruk mengajak warga jemaat mengingat kembali kisah pergumulan Yakub di Sungai Yabok, berdasarkan nas khotbah Minggu, Kejadian 32:22-32. Ia menjelaskan, sebelum perjumpaannya dengan Allah, Yakub diliputi ketakutan mendalam, dihantui rasa bersalah dan bayangan Esau, kakaknya, yang mungkin akan menghancurkannya.

“Biar situtu rohana (hatinya sangat takut),” ujar Pdt. Juniaster Hutauruk dalam bahasa Batak. Namun, setelah pergumulan semalaman, semuanya berubah. Lalu, perjumpaan dengan Tuhan membawa kedamaian dan tempat itu dinamai Pniel, yang berarti ‘Wajah Allah.’

Prosesi para pendeta, pelayan ibadah dan parhalado serta panitia memasuki ruang gereja, diiringi tortor.

Momen Pniel inilah yang menjadi kunci. Ketika Yakub melihat Wajah Allah, ia mendapatkan keberanian, kedamaian, dan ketenangan. “Mulai saat ini saya tidak akan takut lagi menghadapi abangku, aku akan jumpai abangku dengan rasa hormat, minta maaf, keberaniannya ada,” ujar Pdt Juniaster Hutauruk menarasikan semangat Yakub yang baru.

Pesan ini lantas dihubungkan dengan persembahan syukur. Wajah Allah, kini harus tercermin pada diri jemaat, melalui perangai, kelakuan, tabiat dan ucapan damai. “Kehadiran Tuhan harus menghilangkan ketakutan akan kerugian dan keraguan dalam berbagi. Jangan sungkan-sungkan memberikan apa yang terbaik bagi Tuhan,” ucapnya.

Koor Gabungan Pesta Gotilon. Dinyanyikan penuh sukacita oleh seluruh seluruh warga jemaat.

Lebih lanjut, Ketua Panitia Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan, dr. Rosma Panjaitan boru Napitupulu, MARS., mengutarakan, bahwa di kota besar seperti Jakarta, gotilon bukan lagi dalam bentuk panen padi atau jagung seperti di daerah pedesaan.  “Yang kita dapatkan adalah panen rejeki, panen sukacita, panen dalam iman yang bertumbuh, panen di mana kita mendapatkan keharmonisan keluarga yang meningkat,” jelasnya. Pesta ini adalah panggilan untuk berbuah dalam pelayanan dan kebaikan bagi sesama.

Ketua Panitia Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan, dr. Rosma Panjaitan boru Napitupulu, MARS., saat menyampaikan sambutan.

Senada dengan itu, dr. Lolly Gultom boru Simanjuntak, Sp.PD., MARS., mewakili sambutan dari warga jemaat, menekankan perayaan ini adalah renungan akan kesetiaan Tuhan. “Segala hasil bumi, pekerjaan, dan rejeki yang kita nikmati adalah anugerah dari-Nya,” ucapnya, menyerukan kepada warga jemaat agar tidak melupakan sumber segala berkat.

dr. Lolly Gultom boru Simanjuntak, Sp.PD., MARS., mewakili sambutan dari warga jemaat.

Pdt. Romauli Siahaan, S.Th., sebagai pendeta fungsional, saat ditemui New Kairos TV mengutarakan, bahwa persembahan (silua) sudah dikumpulkan secara spontanitas oleh warga jemaat melalui masing-masing sektor. Seluruhnya ada empat sektor. Ini berarti, di hari pesta, fokus warga jemaat adalah bersukacita. Menikmati kebersamaan dan menegaskan kembali komitmen melayani Tuhan dan sesama.

Seorang anak Sekolah Minggu menyampaikan kata-kata dalam bahasa Batak untuk memimpin rangkaian Tortor Kategorial Anak Sekolah MInggu HKBP Kebayoran Selatan.

Pdt. Juniaster Hutauruk menambahkan, persembahan ini didedikasikan sepenuhnya untuk operasional gereja. Tanpa target tertentu. Ia hanya mensyukuri berapapun yang terkumpul, kemudian dikabarkan telah mencapai angka di atas satu miliar rupiah. Suatu bukti kedermawanan yang melampaui ekspektasi. Yang paling penting, kata Pdt Juniaster Hutaruk, adalah menciptakan suasana damai dan kesejukan di antara warga jemaat.

Pesta Gotilon HKBP Kebayoran Selatan bukan sekadar perayaan tahunan. Namun menjadi refleksi atas perjalanan rohani dalam perjumpaan dengan ‘Wajah Allah’ yang penuh rahmat, seperti di Pniel. Mengajak seluruh warga jemaat memberikan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan.

Penyampaian persembahan (silua) dari masing-masing wijk dan kategorial, menandakan ucapan syukur atas berkat Tuhan.

Sukacita warga jemaat tampak melalui persembahan syukur (silua) yang disampaikan. Semakin semarak dengan tortor kategorial dan sektor, persembahan lagu, serta berbagai hadiah pada acara doorprize. Seluruh acara berlangsung baik dan penuh sukacita. Jemaat pulang dengan hati yang bersyukur, siap melanjutkan misi mereka sebagai saluran berkat. (red)

Pemberian ulos pada Ketua Panitia Pesta Gotilon oleh Pendeta HKBP Resort Kebayoran Selatan.

Galeri Foto:

    Related post