Serahkanlah Semua Kepadanya

 Serahkanlah Semua Kepadanya

Pdt. Robert Pandiangan

Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.” Yesaya 12:2

Sobat kairos yang dikasihi Tuhan Yesus,

Sabda Tuhan yang kita dengar baru saja, disampaikan di tengah umat yang sedang galau karena cengkraman polotik internasional dan kemerosotan moral dan kehidupan beragama. Oleh karena itu dengan tegas Nabi mengajak Yehuda untuk tidak menggabungkan diri dengan bangsa-bangsa lain, melainkan percaya kepada Tuhan. Sebab seisi dunia berada dalam pengendalian Tuhan, dan memperingatkan masyarakatnya bahwa negeri mereka akan dimusnahkan apabila mereka berpaling dari Tuhan.  Diingatkan juga bahwa Allah hadir secara aktif, bahkan  akan berada bersama umat-Nya melalui seorang Mesias dari keturunan Daud.

Jelasnya, Tuhan tidak meninggalkan umatNya, tetapi umat itu yang sering berupaya menjauhi Tuhan dan sebagian benar-benar menjauhinya. Oleh karena itu diserukan bahwa siapa yang menaruh iman, sandaran jiwa, tempat curahan hati kepada Tuhan di tengah situasi yang sangat sulit itu, akan diselamatkan. Tidak akan gementar, tidak akan cemas dan galau, tetapi diberikan kelegaan.  Simak sabda itudengan baik, “Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.”

Ingat, saudaraku..

Keselamatannya bukan dari dunia,  bukan dari bangsa-bangsa lain. Atau kalau di tengah situasi kita sekarang, keselamatan kita bukan dari materi fisikal, uang dan fasilitas duniawi serta teknologi. Sebab semua benda itu adalah alat saja. Alat itu harus bergantung kepad pemakainya, bukan sebaliknya. Hati kita masing-masing yang harus dibenahi untuk bisa memakai alat kelengkapan itu dengan baik dan membawa sukacita bagi kita. Dan untuk itulah ajakan sabda hari ini, agar melihat, mengarahkan hati kepada Tuhan saja.

Saudaraku, Sobat Kairos 

Dua tahun terakhir ini, dunia diterpa ancaman oleh musuh besar dan sadis, tidak terlihat secara kasat mata, beranak pinak lagi, yang dinami dengan virus corona beserta beberpa variannya, dan yang terakhir menghantui kita semua,  omicron. Di samping itu muncul pula berbagai bencana alam, bencana teknologi, kelesuan ekonomi, pemberhentian dari pekerjaan tetap. Kemudian di akhir tahun ini menjelang Natal dan akhir tahun, diterpa beban keinginan lagi. Mau beli ini, banyak pengennya, mulai dari pakaian baru, HP baru, kenderaan baru,  lalu mau kredit yang sana, mau pinjam dari dia, mau gadaikan ini, dan … dan …

Bahkan ada lagi menjadi sakit jiwa karena tidak bisa melebihi orang di sekitarnya, setidaknya menyamai. Ingin lebih cantik dari tetangganya, setidaknya sama. Idak bisa rumahnya lebih kecil dari saudaranya, minimal sama. Tidak terima, jika kenderaannya lebih rendah kwalitasnya dari kenderaan teman kerjanya. Pokoknya sakitlah jiwanya jika tidak bisa menyamai siapa saja di sekitarnya, bahkan harus melampaui semuanya. Dengan demikian, hidup ini tidak dinikmati lagi dengan baik, melainkan menjadi beban, duka dan sedih. 

Saudaraku, Sobat Kairos  yang dikasih Tuhan

Ingat, Tuhan mengasihimu. Tuhan mau datang menemuimu. Tuhan mau mengarahkanmu dengan benar kepada tujuan hidupmu. Tuhan mau menolongmu di dalam kesulitan dan bebanmu sekarang. Lihat Dialah kekuatanmu menghadapi semua tantangan itu. Bawa dan serahkanlah semua kepadaNya, sebab Dia akan bertindak. Tuhan memberkati. Amen

Lindon Silalahi

Related post