Menabur Kehidupan Yang Baik

 Menabur Kehidupan  Yang Baik

Pdt Bernard Manik MTh, Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Galatia 6 : 7

Sobat Kairos,

Membaca dan mendengarkan ayat tadi, mungkin terlintasdalam fikiran kita, apakah Kekristenan percaya terhadapkarma? Artinya apa yang kita lakukan akan menentukan apayang kita terima kelak. Jika kita jahat maka kita kan terimayang jahat. Apakah kita percaya itu?

Sobat Kairos,

Hukum tabur tuai bukanlah tentang karma. Sebab karma tidakmengenal kata pertobatan. Sementara Kekristenan meyakiniakan selalu ada pengampunan dari Tuhan jika kita maubertobat.

Hukum tabur tuai yang dimaksud disini adalah ketika orang-orang yang mengaku menjadi pengikut Kristus namun pada saat yang sama justru mengikuti keinginan dagingnya, iniadalah kesesatan karena mempemainkan Tuhan. Orang yang mengaku hidup dalam Roh Tuhan dan pada saat yang sama iadengan penuh kesadaran memuaskan keinginan daging, makaia sedang mempermainkan dan menghina Allah. Dan disinilahtabur tuai itu berjalan, orang yang berbuat begitu tidak akanpernah menuai “hidup yang kekal” melainkan menuai apayang menjadi hakekat kedagingan, yakni “kebinasaan” dan “kematian” kekal. 

Sobat Kairos,

Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Allah kitaakan membiarkan seorang pun bebas melakukannya. Itu mengapa Paulus berkata “Jangan sesat!”. Dia tegasmengatakan itu untuk menyadarkan agar bagi siapapun yang pernah melakukannya, jangan lagi! jangan memberi diri untukitu! Sebab Dia tentu mengetahui betul jalan pikiran dan hatikita, dan Allah akan menghakimi kita kelak berdasarkan itusemua. 

Sobat Kairos,

Tuhan menginginkan agar kita menyelaraskan isi hati dan pikiran dengan perkataan dan perbuatan. Kita dituntut untukmemiliki konsistensi dan kesetiaan. Kita harus menyadaribahwa kita sangat mudah jatuh ke dalam kemunafikan, lain di mulut lain di hati. Kita sebagai orang Kristen semestinyamenyelaraskan iman percaya kita dengan perbuatan kita. Hati dan pikiran kita mungkin sudah terbiasa dengan ritual dan pengajaran-pengajaran, namun jika itu tidak berbuah dalamperkataan dan tindakan, sungguh itu tidaklah selaras dengankehendak Yesus.

Maka dengan demikian, kita semua sedang menaburkehidupan yang baik dan tentu kelak kita akan menuaikebaikan itu juga dalam kekekalan bersama Tuhan kita.

Selamat Beraktivitas Sobat Kairos. Tuhan Yesus memberkatikita semua. Amin.

Lindon Silalahi

Related post