KEMULIAAN TUHAN DAN KASIH-NYA KEPADA KITA (MAZMUR 8:1-10)

 KEMULIAAN TUHAN DAN KASIH-NYA KEPADA KITA (MAZMUR 8:1-10)

Khotbah Pdt.Dr.Robinson Butarbutar

8:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Gitit. Mazmur Daud.

8:2 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.

8:3 Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.

8:4 Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.

8:7 Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

8:8 kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang;

8:9 burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautan.

8:10 Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!

Saudara-saudari, anggota tubuh Kristus yang terkasih, seluruh warga dan pelayan tahbisan HKBP di mana pun berada. Pertama-tama, saya Ephorus HKBP menyampaikan: “Selamat tahun baru bagi Bapak/Ibu/Saudara/ Saudari sekalian. Kedua, sungguh baik dan penting kami mengajak saudara/I sekalian supaya dari segenap kedalaman hati, pikiran dan perasaan Ibu/ Bapak/Saudara/Saudari kita bersama-sama bersyukur kepada Allah Tritunggal pada hari ini, 1 Januari 2023 atas penyertaan-Nya serta kasih-Nya yang telah memelihara hidup kita, penghiburan-Nya saat kita bersedih, dan mengaruniakan segala berkat-Nya kepada kita dan kepada gereja-Nya sepanjang tahun 2022 yang sudah kita lalui.

Pada saat kita menoleh sejenak kepada tahun 2022 yang lalu, kita semua menyadari betapa beratnya pergumulan hidup yang kita hadapi sebagai umat yang Tuhan kasihi. Suka dan duka telah kita lalui. Tuhan senantiasa hadir dalam setiap hidup kita, menemani kita, dan memampukan kita menjadi saksi-Nya melalui segenap hidup dan pekerjaan kita yang telah diberkati oleh-Nya, dan memampukan kita masing-masing menjadi berkat bagi sekeliling kita, bagi keluarga kita, pekerjaan kita dan segenap persekutuan hidup kita sehari-hari. Tuhan memenangkan kita menghadapi berbagai tantangan hidup. Tuhan memampukan kita menjangkau apa yang kita perlukan dalam hidup kita, meski tidak semuanya berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan kita, tetapi kita harus dengan berani menyaksikan bahwa tidak ada yang paling baik dari rencana Tuhan sendiri, baik dalam maupun di luar gereja, dalam segala pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Tuhan juga telah memampukan kita melaksanakan tugas orientasi pelayanan kita di HKBP sepanjang tahun 2022, yakni Tahun Kesehatian, supaya setiap kita tetap sehati di keluarga, di gereja, dari persekutuan kita yang paling kecil hingga yang paling besar, termasuk dalam pekerjaan kita masing-masing. Sebab hanya kepada orang-orang yang hidup dalam kesehatian yang beralaskan Kristuslah Tuhan memberikan berkat-Nya. Sungguh hal itu telah kita saksikan bersama dalam perjalanan gereja kita yang bersatu dan sehati, gereja kita diberkati dan menjadi berkat. Sungguh patutlah kita mengucap syukur kepada Allah sang Maha Pengasih.

Kita sangat mendambakan hati yang senantiasa mengucap syukur terlebih ketika kita menjalani tahun 2023 ini. sebab jika tidak demikian kita sebagai insan manusia, umat percaya, bahkan sebagai warga jemaat maupun pelayan di HKBP akan mengalami berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupan. Hati yang dipenuhi oleh ungkapan syukur itulah yang menolong kita menghadapl berbagai kesulitan kita di dalam tahun ini.

Sebagai umat manusia, kita menghadapi resesi ekonomi global sejak kita mengawali tahun 2023 ini. Sebagaimana diperkirakan oleh para ahli, salah satunya Noriel Roubini, seorang guru besar ekonomi Universitas New York pada tanggal 17 Oktober 2022 yang lampau kepada Majalah Time, bahwa dunia akan menghadapi sebuah krisis ekonomi yang sangat berat. Beliau menyebutnya krisis stagflasi, yakni krisis ekonomi yang belum pernah dihadapi oleh dunia selama ini. Pandemi Covid- 19 pada tahun 2020-2022 yang belum sepenuhnya berakhir — meski penduduk yang sudah divaksin dengan tiga kali vaksin atau empat kali vaksin untuk para orang tua – dan Perang Rusia terhadap Ukraina telah berdampak pada krisis pangan dan mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi berbagai negara di berbagai belahan bumi ini, bahkan sebagian negara sudah jauh melemah. Keduanya merupakan beberapa penyebab resesi ekonomi. Para pemimpin negara sesungguhnya telah mempersiapkan diri, termasuk pemimpin dan pemerintah negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tahun yang lampau, tetapi kita tidak tahu apakah dengan rangkaian persaapan itu bangsa kita telah dimampukan untuk menghadapi perlambatan ekonomi global yang akan terjadi ini. Marilah kita dengan tekun mendoakan pemerintah kita, supaya beroleh hikmat dari Tuhan. Juga mendoakan kesatuan seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapinya. Dalam catatan sejarah, ketika sebuah resesi ekonomi terjadi, maka banyak manusia yang akan sangat menderita, terutama orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Juga menimbulkan perpecahan sampai menciptakan konflik bahkan perang saudara. Kita doakan agar hal tersebut tidak terjadi di tengah-tengah bangsa kita.

Di samping itu, sebagai gereja, HKBP sedang menjalankan salah satu hasil keputusan Sinode Godang ke – 66 HKBP, 24 – 27 Oktober 2022, yaitu mulai hari ini, 1 Januari 2023 kita melaksanakan sentralisasi keuangan untuk meningkatkan pelayanan HKBP ke dalam dan keluar HKBP, dan juga untuk menanggung perbelanjaan hidup dan seluruh pelayan penuh waktu HKBP dan para pegawai yang ditugaskan Tuhan melalui Ephorus HKBP, serta untuk menyukseskan program pelayanan Resort, Distrik dan Hatopan HKBP. Dari 11 persembahan HKBP (yakni persembahan IA ibadah minggu, persembahan IB ibadah minggu, persembahan II ibadah minggu, persembahan kebaktian wyeik, persembahan Sermon kategorial, persembahan perjanjian Perkawinan / pemberkatan perkawinan, persembahan Ibadah Perjamuan Kudus, Persembahan Ibadah Khusus/ kasual, persembahan Ucapan Syukur, persembahan perpuluhan, Persembahan bulanan/ Tahunan) diserahkan 55%, paling lambat pada hari Rabu dalam setiap Minggu ke hatopan atau pusat / Sentral HKBP untuk membiayai program Resort, Distrik dan Hatopan serta membiayai perbelanjaan seluruh pelayan penuh waktu HKBP dan pelayan yang ditugaskan oleh Ephorus HKBP. Sebanyak 45% dari persembahan tersebut dipergunakan oleh masing-masing jemaat untuk segala keperluan di jemaat setempat. Jemaat setempat tidak perlu Iagi menyediakan anggaran untuk Resort, Distrik dan Hatopan serta belanja pelayan di jemaat maupun di resort dari 45% persembahan tersebut. Tentu, akibat dari resesi ekonomi yang disebutkan di atas, mungkin hati kita bisa bertanya-tanya, apakah sentralisasi keuangan HKBP ini dapat menyediakan segala kebutuhan program Resort, Distrik dan perbelanjaan Pelayan tersebut.

Untuk menghadapi dua kenyataan yang disebutkan itu, yaitu resesi ekononmi dan menjalankan sentralisasi keuangan HKBP di situasi yang sedemikian ini, ditambah lagi berbagai jenis tantangan dan rintangan hidup yang kita hadapi masing-masing, kita sebagai orang percaya tidak dapat bergantung hanya pada kemampuan kita sebagai manusia yang serba terbatas, Sepenuhnya kita bergantung pada kemahakuasaan Allah, Allah Sang Pengasih dan penuh kasih karunia. Tuhan adalah kekuatan yang memampukan kita tiap-tiap pribadi untuk menghadapi seluruh hal yang akan kita hadapi, serta memampukan HKBP mengerjakan seluruh amanat Sinode Godang HKBP mulai 1 Januari 2023 ini, yakni melaksanakan Sentralisasi Keuangan HKBP. Tuhan yang telah menuntun kita melalui Sinode Godang HKBP itu akan membuat kita rajin memberdayakan, memberikan semangat, daya dan tenaga bagi kita untuk melaksanakan Sentralisasi Keuangan itu untuk kemuliaan nama-Nya, dan untuk kemajuan HKBP menjadi berkat bagi dunia melalui kesediaan kita melakukan firman-Nya.

Fiman Tuhan dalam Mazmur 8:1-10 ini sungguh sangat tepat dan kuat untuk meneguhkan hati kita akan apa yang kita butuhkan dalam menjalani tahun 2023 ini dalam kehidupan kita masing-masing pribadi, serta untuk melakukan orientasi pelayanan kita tahun 2023, yang kita sebut dengan Tahun Profesionalisme dalam Penatalayanan, yang menolong kita melakukan pelayanan bermutu dan sebagus-bagusnya melalui Sentralisasi Keuangan HKBP, serta memampukan kita mendayagunakan segala kasih karunia Allah yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita masing-masing.

Apa saja itu? Itulah yang mengatakan kepada kita, yang menggerakkan hati kita untuk percaya dan memegang teguh ke-Allahan Allah kita Allah Tritunggal, yaitu “Allah yang Agung yang mengasihi segenap manusia”.

Allah itu Agung dan Mulia, Mulia mengatasi segala langit di atas dan bumi di bawah, di seluruh dunia ini (ay. 2 – 3). Keagungan yang tidak hanya untuk kemuliaan-Nya sendiri, tetapi keagungan yang mengasihl seluruh manusia. Bukan keagungan yang menjauhkan diri-Nya dari manusia, tetapi keagungan yang justru mendekatkan din-Nya dengan manusia. Bukan keagungan yang menggenggam kekuasaan hanya pada diri-Nya sendiri, tetapi keagungan yang membagikan kekuasaan Itu kepada manusia, kepada anak manusia untuk menggenapi rancangan-Nya yang mulia dalam diri manusia melalui manusia. Dengan ringkas dapat dikatakan: Keagungan Allah sesungguhnya demi manusia yang dikasihi-Nya. Bukan keagungan yang menimpa manusia yang tengah ditimpa oleh berbagai kesusahan hidup. Tetapi keagungan yang membuat manusia Itu hidup yang dapat kita lihat melalui manusia yang lemah dan tidak berdaya menjadi manusia yang mulia, manusia yang berharga di hadapan-Nya, manusia yang menjadi alat di tangan-Nya untuk melakukan segala rancangan-Nya yang besar. Hal ini yang dijelaskan oleh ayat 4-9 dalam Mazmur 8 ini.

Marilah kita melihat beberapa hal berikut ini. supaya pada akhirnya, iman kita bertumbuh dan semakin teguh kepada Dia yang memampukan kita menjalani tahun 2023 ini, sebagai anak manusia dan sebagai anggota dari tubuh Kristus:

Pertama, di hadapan Allah, walau kita ini berasal dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Allah yang agung sungguh mengasihi kita, waktu tidak akan berlalu tanpa Allah melakukan dua hal berikut kepada kita umat yang telah ditebus-Nya dengan sangat mahal melalui Anak-Nya Yesus Kristus Tuhan kita. Satu, hati Allah mengingat kita, Anda, saya, dia, kita, mereka, pada saat yang tidak kita sadari dan ketahui, bahkan pada saat kita sendiri tidak memikir-mikirkan diri kita sendiri (ay. 5a). Allah yang Agung mengingat kita untuk mengerjakan apa yang kita butuhkan dalam kehidupan kita, untuk menyelamatkan kita, untuk memberkati kita dari kemuliaan-Nya yang tidak dapat kita hitung, yakni keagungan-Nya yang mengatasi seluruh bumi dan di atas segala langit.

Maka jangan pernah hatimu meremehkan dirimu, merendahkan kemanusiaanmu. Allah melihatmu begitu berharga. Bukankah sesungguhnya segala hal ini cukup untuk mendasari keteguhan hati kita menghadapi perlambatan ekonomi dan melakukan sentralisasi keuangan ini ? Sedangkan kita tidak memikirkannya, bahwa kita dapat melakukan banyak hal, apalagi Allah sendiri yang sedang memikirkan kita, putra-putri Allah yang ditebus-Nya dengan mahal. Allah mengingat dirimu, diri kita, diri saya dan semua saudara kita di dalam tahun 2023 yang penuh dengan ragam kesusahan ini. Semoga hati klta teguh.

Dua, Allah melawat kita (ayat 5b). sampai kepada mengutus yang tunggal ke tengah-tengah kita, menjadi daging, dan mengutus Roh Kudus kepada kita, melalui Roh-Nya tinggal di dalam kita. Allah melawat kita melalui hamba-Nya ketika kita sakit, Allah yang berbicara kepada kita melalui Firman-Nya ketika menjalani hidup kita, yang melawat ke rumah kita masing-masing. Melalui orang tua kita yang menyapa kita dalam kehangatan dan kelembutan kasih Allah melawat kita. Melalui jemaat, kategorial, majelis jemaat, yang datang mengunjungi dan mendoakan kita di rumah, di dalam pekerjaan kita maupun di tempat di mana kita berobat, menyapa kita melalui telepon, dan melalui WhatsApp kita selalu dilawat oleh Allah. Allah yang Agung itu tidak membiarkan kita, Allah dalam tahta kemuliaan-Nya, kita di dunia ini, tetapi Allah melawat kita, bukan hanya kita yang datang berseru kepada-Nya, tetapi Dia sendiri datang melawat kita. Maka, Allah ada di sisimu, di dalam dirimu, siapkan dirimu dan hatimu dimampukan Allah untuk menghadapi resesi/perlambatan ekonomi, dan memampukan kita HKBP menyukseskan Sentralisasi Keuangan itu.

Hal kedua, Allah memahkotai kita dengan kemuliaan (Ibrani: kabod), hampir sama dengan Allah (ayat 6). Ayat ini berbicara sangat dalam. Allah merindukan kita ikut berada dalam kemuliaan dan keagungan-Nya. Sebab kita adalah manusia yang berasal dari Allah, maka kita tidak boleh dikalahkan oleh perlambatan ekonomi, jangan sampai kita menodai kemuliaan Allah dengan seolah-olah kita tidak sanggup menghadapi tantangan, lalu kita merendahkan kemuliaan diri kita dan diri sesama kita yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Jangan kita biarkan seberat apa pun kesusahan untuk merendahkan kemuliaan kita dan kemuliaan sesama kita. Jangan kita menjual diri kita, jangan kita menjual sesama kita manusia. Sejatinya kemanusiaan kita adalah meneguhkan, membangkitkan kekuatan hati, bukan sebaliknya. Maka marilah kita suarakan dan bawa optimisme dalam hidup kita.

Hal ketiga. Allah membangkitkan kita berkuasa atas buatan tangan-Nya (kambing domba, lembu sapi, binatang-binatang di padang, burung-burung di udara, ikan-ikan di laut dan apa yang melintasi arus lautan), seluruhnya ditundukkan untuk kita (ayat 7-9). Setelah para ahli mendalami dengan cukup lama kata “berkuasa” (Ibrani: Timesylehu), akhimya ditemukan pengertian yang lebih mendalam mengenai kata ini, yakni penerusan kehidupan, kekuasaan yang tidak melakukan yang tidak baik kepada ciptaan Allah, tetapi kekuasaan yang menjaga dan meneruskan kehidupan supaya berkelanjutan, manusia itu turun temurun. Hal ini jugalah pegangan kita menghadapi perlambatan ekonomi. Allah telah mernberikan kepada kita kuasa supaya segala yang diberikan Allah kepada kita beroleh kehidupan, bukan hanya manusia tetapi alam ciptaan Tuhan, beserta segala yang ada di dalamnya. Hal ini perlu sekali kita perhatikan, terutama karena di hadapan kita terpampang sebuah bencana yang besar yang akan terjadi jika dalam 3 tahun ke depan kita tidak sanggup menghentikan panas bumi. Kita harus menjadi pemimpin dambaan Allah yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi memikirkan dan mengerjakan yang terbaik kepada ciptaan yang lain, menjadi pemimpin yang menjaga seluruh ciptaan-Nya dari kerusakan yang berdampak pada kerusakan hidup dan membawa bencana kepada manusia.

Melalui iman dan pengenalan kita akan Allah. kita percaya kepada keagungan Allah yang mengasihi kita, yaitu Allah yang mengerjakan hal-hal di atas tadi kepada kita, sehingga kita semakin dimampukan menjalani tahun 2023 yang penuh dengan pergumulan hidup, sehingga kita dimampukan untuk melakukan Sentralisasi Keuangan di HKBP menggenapi kehendak-Nya di dalam dan melalui gereja-Nya yang dikasihi-Nya. Dia adalah Allah yang hati/ pikiran-Nya mengingat kita, yang melawat kita, yang memberi kemuliaan dan wibawa kepada kita, serta membangkitkan kita berkuasa atas ciptaan-Nya. Kita kuatkan hati kita untuk rnenjalani tahun yang penuh dengan kesulitan tetapi yang sekaligus juga dipenuhi oleh keindahan di tengah-tengah HKBP di dalam dan melalui Sentralisasi Keuangan, untuk semakin meneguhkan HKBP menggenapi tugas-Nya sebagai Jemaat Kristus dari sejak mengawali tahun 2023 ini sampai kepada waktu yang akan datang. Amin.

Selamat Tahun Baru bagi kita semua

Teriring salam dan doa

HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

Ephorus HKBP

Pdt. Dr. Robinson Butarbutar

Related post