HKBP utus Dra. Sandra Sidabutar ikuti Woman Leadership and Political Education di Malang, Jawa Timur

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) berpartisipasi aktif dalam kegiatan oikumene dan peran perempuan dalam berbagai sisi kehidupan.

Salah satu bentuk partisipasi dan dukungan dalam peningkatan potensi kaum perempuan, HKBP mengutus perwakilan perempuan, Dra. Sandra Sidabutar (Ketua Forum Konferensi Perempuan HKBP), mengikuti Woman Leadership and Political Education. Kegiatan ini berlangsung pada 27 Oktober 2025 sampai 1 November 2025 di Malang, Jawa Timur. Penyelenggara kegiatan ini adalah United Evangelical Mission (UEM), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang kantor pusatnya berada di Malang.

Kegiatan diawali opening ceremony pada Senin (27/10) bertempat di Kantor Pusat GKJW Malang. Sambutan hangat dirasakan para peserta yang hadir. Keakraban peserta sudah terlihat dalam suasana kebersamaan pada makan malam. Usai makan malam, para peserta mengikuti rangkaian acara pembukaan, diawali opening worship, mengangkat pujian untuk kemuliaan Tuhan.

Dalam acara pembukaan ini, turut disampaikan sambutan dari perwakilan penyelenggara dan utusan dari gereja-gereja, antara lain: Julia, perwakilan UEM, sekaligus bertindak sebagai pembawa acara. Pdt. Arivia Novia Susanti, S.Si., Treasurer Executive Board GKJW (Bendahara PHMA GKJW). Pdt. Ira Imelda, M.Th., P.C., Member of Executive Council CCI (Anggota Majelis Pekerja Harian PGI). Rev. Jurcelyn Boncales Astudillo, Head of UEM Regional Office Asia.

Usai sambutan, acara dilanjutkan sesi Getting to Know One Another, di mana setiap peserta memperkenalkan diri. Menyebutkan asal gereja atau lembaga, serta tugas dan tanggung jawab mereka saat ini.

Kegiatan ini dihadiri para peserta dari dalam dan luar negeri. Dari Indonesia, diikuti utusan dari berbagai daerah, mulai dari wilayah Sumatera hingga Kalimantan. Sedangkan dari luar negeri, diikuti peserta di wilayah Asia,  yang datang dari Filipina dan Sri Lanka.

Berbagai materi yang disampaikan membawa semangat baru. Meningkatkan pemahaman kaum perempuan dalam bidang kepemimpinan dan pengetahuan yang baik terhadap politik. Begitu juga dengan berbagai isu-isu terhadap pentingnya pelayanan kaum perempuan dalam gerakan oikumenis, khususnya di wilayah Asia. (red)