Ditimpa Murka Atau Beroleh Keselamatan

 Ditimpa Murka Atau Beroleh Keselamatan

Pdt. Leonard Sigalingging

1. Siapakah kita manusia ini yang tidak ingin beroleh keselamatan dan diselamatkan? Apakah ada kita manusia ini yang menghendaki agar hidupnya ditimpa oleh murka? Apa yang ditetapkan oleh Allah bagi kita, apakah Allah menetapkan kita untuk beroleh murka atau beroleh keselamatan? Allah menetapkan kita untuk beroleh keselamatan, bukan untuk ditimpa murka. Allah yang telah menetapkan untuk beroleh keselamatan bagi kita, maka sangat perlu kita untuk berjaga-jaga, mengapa? Karena kita tahu benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. Telah di nasihatkan kepada kita supaya berjaga-jaga sebagaimana dikatakan dalam Matius 24:42-44 “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” Pada hari Tuhan, satu pun tidak akan ada yang luput, sekalipun mereka mengatakan semuanya damai dan aman, maka tiba-tiba mereka ditimpa kebinasaan seperti perempuan yang hamil ditimpa sakit bersalin.

2. Pada hari Tuhan, apakah kita akan ditimpa murka atau beroleh keselamatan? Sebagaimana yang Allah tetapkan, bahwa kita tidak untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Namun sangat perlu untuk mengevaluasi kehidupan dan posisi hidup kita, apakah kita termasuk orang-orang malam atau orang-orang kegelapan? Apakah kita termasuk anak-anak terang dan anak-anak siang? Sikap dan perbuatan apa yang dilakukan orang-orang malam dan kegelapan, dan sikap, perbuatan apa yang dilakukan anak-anak terang dan siang? Malam-kegelapan dengan terang-siang tidak akan pernah bertemu, bahkan sikap, perbuatan orang-orang malam, kegelapan dengan anak-anak terang, siang sangat berbeda.

3. Paulus membedakan perbuatan malam-kegelapan dengan siang-terang, sebagaimana yang dikatakan dalam Efesus 5:5-13: “Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

4. Tidak ada alasan bagi kita, terutama bagi anak-anak siang-terang untuk tidak berjaga-jaga. Hanya orang-orang malam, kegelapan yang hidupnya tidak berjaga-jaga dan melakukan kejahatan. Anak-anak siang-terang berjaga-jaga, sadar untuk berbajuzirahkan iman dan kasih, dan bertopongkan pengharapan keselamatan. Sadar selaku orang Kristen, maka hidup dalam terang dan tetap siap kapan pun hari Tuhan akan datang, baik ketika tidur dan terbangun tetap hidupnya terjaga dan hidup bersama Kristus Yesus, Tuhan kita yang telah mati untuk kita. Apa yang kita sikapi, perbuat, lakukan selama kita hidup, itulah yang akan menentukan akhir hidup kita, apakah kita ditimpa murka atau beroleh keselamatan. Anak-anak siang-terang, sadar dan mengetahui apa yang telah ditetapkan Allah baginya, yaitu: “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadpaanNya, dalam pendamaian dengan Dia” (2 Petrus 3:14). Amin, Tuhan memberkati

Lindon Silalahi

Related post