HKBP Distrik Jakarta Gelar Pertemuan Ketua Dewan Marturia dan Suksesi Pengurus Pokja Marturia Distrik

Dalam menghadapi arus perubahan budaya dan dinamika  pelayanan gereja di era digital, HKBP Distrik VIII DKI Jakarta menggelar pertemuan Ketua Dewan Marturia se-Distrik pada Jumat (23/5/2025) di HKBP Sutoyo, Jakarta Timur.

Acara yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Pdt. Oloan Nainggolan, diawali ibadah pembuka yang dilayani oleh Pdt. Riolan Sitinjak dan doa syafaat oleh Pdt. Duma Samosir, keduanya pendeta fungsional kantor distrik.

Praeses Oloan Nainggolan dalam pengarahannya menekankan pentingnya pelayanan Marturia atau kesaksian sebagai bagian integral dari misi gereja, khususnya dalam menjawab tantangan budaya modern dan persaingan pelayanan di tengah perkembangan teknologi informasi.

Sementara itu, Kepala Bidang Marturia HKBP Distrik VIII, Pdt. Christopel Pasaribu, memaparkan program kerja Pokja Marturia yang telah dan akan dilaksanakan.

Diskusi dipandu oleh moderator Pdt. Anry Nababan, fungsional kantor distrik.

Pertemuan ini dihadiri oleh para Ketua Dewan Marturia dari seluruh ressort di Distrik DKI Jakarta.

Selanjunta dilaksanakan periodisai kepengurusan Pokja Marturia Distrik yang diawali laporan pertanggungjawaban periode 2022–2024 oleh Ketua Pokja Marturia sebelumnya, St. Merphin Panggabean dari HKBP Kebayoran Baru. Laporan menyangkut capaian program kerja yang telah dilakukan yang dirangkai laporan keuangan oleh bendahara pokja, St. Robin Taronggal Siahaan dari HKBP Duren Sawit.

Selanjutnya digelar pemilihan pengurus baru Pokja Marturia periode 2025–2027. Hasil pemilihan menetapkan kembali St. Merphin Panggabean sebagai Ketua Pokja Marturia untuk masa bakti yang baru, sebagai bentuk kepercayaan dan kelanjutan atas kepemimpinan yang telah dijalankan.

Pertemuan ini mencerminkan semangat pelayanan yang adaptif dan kolaboratif di tengah tantangan zaman, sekaligus menegaskan peran Marturia sebagai ujung tombak kesaksian gereja di tengah masyarakat urban multikultural.

Sesi Tanya Jawab