Ratusan Peserta Ikuti Pembekalan Guru Sekolah Minggu HKBP Distrik Jakarta 

 Ratusan Peserta Ikuti Pembekalan Guru Sekolah Minggu HKBP Distrik Jakarta 

Foto bersama praeses, Kabid Koinonia, Kabid Marturia, Pendeta, Pengurus PGSM, Panitia pembekalan, dan seluruh peserta pembekalan.

Sekira 350 orang hadir dalam pembekalan Guru Sekolah Minggu HKBP Distrik VIII DKI Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di HKBP Resort Sudirman, Sabtu (23/8/2025) pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Suasana sukacita di pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu HKBP Distrik Jakarta.

Pembekalan diawali sambutan Trisnafia Siagian sebagai Ketua Pelaksana Pembekalan Persekutuan Guru Sekolah Minggu (PGSM) HKBP Distrik VIII. Dilanjutkan sambutan dari tuan rumah, Pdt. Sobok Simanjuntak, STh, MM., sebagai Pendeta HKBP Resort Sudirman. Rangkaian acara dipandu Melisa Pane dan Tula Hutagalung.

Kata sambutan dari Trisnafia boru siagian, sebagai Ketua pelaksana pembekalan PGSM Se-HKBP Distrik VIII.
Kata sambutan mewakili tuan rumah pembekalan, Pdt. Sobok Simanjuntak, STh, MM., Pendeta Resort Sudirman.
Rangkai acara pembekalan guru sekolah minggu di pandu Master Ceremony, Melisa boru Pane dan Tula Hutagalung.

Ibadah dilayani Kepala Bidang Koinonia Distrik Jakarta, Pdt.Erna Hasugian, STh.,MM., sebagai liturgis. Pdt. Sakarias Simanjuntak, S.Th., M.PAK., Sekretaris Distrik Jakarta, sebagai pendoa syafaat. Pengkhotbah, Pdt. Christopel Pasaribu, M.Th., Kepala Bidang Marturia Distrik Jakarta. 

Kepala Bidang Koinonia, Pdt.Erna Hasugian, STh.,MM., melayani sebagai Liturgis.
Pdt. Sakarias Simanjuntak, S.Th., M.PAK., Sekretaris Distrik Jakarta, sebagai pendoa syafaat.
Pdt. Christopel Pasaribu, M.Th., Kepala Bidang Marturia, menyampaikan Khotbah di ibadah Pembekalan Guru Sekolah Minggu.

Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta, Pdt. Oloan Nainggolan, S.Th., memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh guru sekolah minggu dalam melayani anak-anak sekolah minggu.

“Ada sepuluh langkah menjadi guru sekolah minggu yang baik,” ujar Praeses Oloan Nainggolan. “Menguasai materi pelajaran dengan mendalam, mempunyai wawasan luas, komunikatif, dialogis, menggabungkan teori dengan praktik, bertahap, punya variasi pendekatan, fokus pada target, gunakan bahasa motivasi, serta humoris tetapi serius,” terang praeses.

Praeses Pdt. Oloan Nainggolan memberikan pengantar pembuka pembekalan Guru Sekolah Minggu Distrik Jakarta.

Pembekalan ini merupakan program kolaborasi bidang Koinonia dan bidang Marturia. Mengusung tema, ‘Transformasi Pelayanan Sekolah Minggu HKBP’ mengacu Roma 12:2. Subtema, ‘Guru Sekolah Minggu HKBP Distrik VIII GROW (Godly, Relevant, Original, Wise) with Jesus.’

Tujuan pembekalan ini, meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru sekolah minggu dalam melayani anak, sebagai respons terhadap tantangan era globalisasi dan teknologi.

Pembekalan ini menghadirkan beberapa narasumber. Pdt. Dr. Jusen Boangmanalu mengangkat topik, ‘Tata Ibadah dan Katekhismus Martin Luther Sekolah Minggu HKBP.’

Pdt. Dr. Jusen Boangmanalu sebagai pemberi narasumber pembekalan disesi pertama.

Selanjutnya, Erich Von Marthin Hutahaean, Ketua Program Studi Magister Teologi Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta, menyampaikan materi, ‘Karakter GSM dan Kreativitas Mengajar.’ 

Erich Von Marthin Hutahaean, Ketua Program Studi Magister Teologi Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta menyampaikan materi disesi kedua, dengan Topik Karakter GSM dan Kreativitas Mengajar.

Menyusul kemudian, pembahasan kreativitas pembuatan bahan ajaran dengan teknologi dan hand puppet. Disampaikan Igrea Siswanto, S.Kom., S.Th., M.Pd., sebagai trainer dan speaker, serta Antony Simanjuntak, Audience Relations Yayasan Jangkar Kehidupan (Lutheran Hour Ministry Indonesia).

Antony Simanjuntak, Audince Relations Yayasan Jangkar Kehidupan (Lutheran Hour Ministry Indonesia) mempraktekan pengajaran Hand Puppet.

Acara sharing seksi sekolah minggu dan simulasi pertukaran pelayan guru sekolah minggu turut mewarnai kegiatan pembekalan, dibawakan Pdt. Erna Hasugian. Panitia juga menyediakan praktik pengajaran melalui pembagian kelompok dan kelas pada ruangan yang berbeda. Tujuannya, agar peserta pembekalan semakin mantap dalam melayani. (red)

GALERI FOTO

    Related post