KONSULTASI NASIONAL LINTAS IMAN: TEGUHKAN KOMITMEN AKHIRI AIDS 2030 (Bagian 1: Hari pertama, mencakup materi edukasi, refleksi dan praktik baik.)

KONSULTASI NASIONAL LINTAS IMAN: TEGUHKAN KOMITMEN AKHIRI AIDS 2030 HARI PERTAMA
Konsultasi Nasional HIV dan AIDS Lintas Iman 2025 sukses diselenggarakan pada 16-17 Juli 2025 di Perkampungan Pemuda Jetun Silangit. Mengusung tema “Breaking Barriers and Building Bridges – Mendobrak Hambatan dan Membangun Jembatan.” Kegiatan ini mempertemukan lebih dari 130 peserta lintas agama, sektor dan generasi dalam upaya kolektif menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV).

Konsultasi ini menandai babak baru sinergi pentaheliks: pemerintah, komunitas, pendidikan, dunia usaha dan media, dalam rangka mendukung target Ending AIDS 2030.
Kegiatan hari pertama mencakup materi edukasi, refleksi dan praktik baik. Diawali ibadah oleh Pdt. Pahala Simanjuntak, menyerukan kasih bagi ODHIV. Selanjutnya, konsultasi resmi dibuka Kepala Departemen Diakonia HKBP, Pdt. Eldarton Simbolon, D.Min., seraya menekankan peran gereja sebagai ruang pemulihan dan kasih.

Beberapa narasumber utama dalam bagian edukasi ialah, Romauli Nainggolan dari Kementerian Kesehatan RI menegaskan perlunya keterlibatan tokoh agama untuk mencapai target yang diharapkan. Berikutnya, Pdt. Eldarton Simbolon, menyampaikan bahwa gereja tidak hanya terpanggil secara spiritual, tetapi juga sosial dalam merespons HIV. Diyah Tri Wahyuni, menyoroti pentingnya skrining HIV bagi calon pengantin dalam pendekatan yang tidak diskriminatif. Dilanjutkan pemaparan dinas kesehatan dari tujuh kabupaten di Tapanuli Raya, terkait kondisi terkini, hambatan dan tantangan di lapangan.

Romauli Nainggolan, SKM, M.Epid, (Kementerian Kesehatan RI).
Pembahasan tentang praktik baik, dibawakan HAM Distrik Sibolga Tapteng Nias, Pendeta Muda El Jovan Lumban Lobu, Pendidik Sebaya SMA Swasta HKBP 1 Tarutung. Semua pihak menunjukkan inisiatif dalam edukasi, pendampingan dan kampanye melawan stigma HIV. (red)
