Chiki Ngebul Jadi Jajanan Hits, Simak Bahaya Penggunaan Nitrogen Cair Pada Makanan

 Chiki Ngebul Jadi Jajanan Hits, Simak Bahaya Penggunaan Nitrogen Cair Pada Makanan

Chiki Ngebul Jadi Jajanan Hits, Simak Bahaya Penggunaan Nitrogen Cair Pada Makanan

Jajanan yang menggunakan nitrogen cair seperti ice smoke atau chiki ngebul menjadi jajanan yang menarik minat masyarakat, utamanya anak-anak. Jajanan yang mengeluarkan asap dan memberikan sensasi dingin saat dikonsumsi membuat makanan itu digemari.
Asap yang mengebul dari makanan tersebut saat dikonsumsi berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah. Cairan yang jernih dan tidak berbau serta tidak berwarna tersebut tidak mengubah rasa jika digunakan kepada makanan.

Namun, berdasarkan berita yang beredar serta surat edaran yang dikeluarkan oleh Kemenkes, terdapat laporan kasus terkait penggunaan nitrogen cair pada makanan yang menyebabkan anak menderita luka bakar (Juli 2022), keracunan (November 2022) bahkan anak yang berusia 4 tahun masuk UGD Rumah Sakit Haji Jakarta dengan keluhan nyeri perut hebat usai mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul.

Sebenarnya, seberapa bahaya mengonsumsi nitrogen cair ini? Dikutip dari Antara (13/1/2023), jika nitrogen cair terhirup dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, muntah dan kehilangan kesadaran.

Jika tertelan, dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada saluran pencernaan dan menimbulkan tekanan besar dalam saluran pencernaan.

Selain itu, jika kontak dengan kulit atau mata, dapat menyebabkan kondisi kulit dan jaringan di bawahnya rusak/ mati akibat paparan suhu yang sangat dingin.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. Maxi Rein Rondonuwu melalui surat edaran nomor KL.02.02/C/90/2023 juga menambahkan bahaya produk pangan siap saji yang tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan yaitu radang dingin dan luka bakar pada beberapa jaringan lunak seperti kulit, kesulitan bernafas bahkan dapat memicu kerusakan internal organ tubuh.

Related post